KEKUATAN SEDEKAH
Ahmad
Zain An Najah,MA *
Allah berfirman :
لَن
تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن
شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ“
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa
saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “ Q.S 3: 92
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari ayat di atas,
diantaranya adalah :
( 1 ) TEORI KEKEKALAN ENERGI
Pada ayat di atas, Allah swt meletakkan suatu kaidah
yang sangat penting sekali di dalam kehidupan manusia. Kaidah tersebut adalah “
bahwa manusia ini tidak akan mendapatkan kebahagian dan keberhasilan di
dalam kehidupannya baik sewaktu di dunia ini maupun di akherat nanti, kecuali
jika ia mau mengorbankan apa yang dicintainya demi kehidupan manusia itu
sendiri. “
Hal itu sangat terlihat jelas pada ayat di atas. Kita
dapatkan di dalamnya, bahwa Allah swt memberikan syarat bagi setiap manusia
yang ingin mendapatkan kebaikan -dan tentunya keberhasilan – untuk terlebih
dahulu memberikan kepada orang lain sesuatu yang dicintainya, yang kemudian
kita kenal dengan istilah infak dan sedekah
Infak dan
sedekah ini benar-benar mempunyai pengaruh yang sangat signifikan atau bahkan
sangat dahsyat di dalam kehidupan manusia ini. Tidak ada seorang-pun di dunia yang
berhasil dalam bidang apapun juga, kecuali dia telah mengorbankan apa yang
dicintainya demi mencapai sebuah cita-cita yang diidam-idamkannya. Teori atau
kaidah yang diletakkan Allah tersebut, pada akhir-akhir ini ternyata
mendapatkan sambutan yang begitu hebat dari kalangan para pakar psikologi dan
orang-orang yang bergelut di dalam management dan pengolahan SDM ( Sumber Daya
Manusia ) . Mereka menyebut kaidah ini dengan « Teori Kekekalan Energi « .
Mereka percaya bahwa energi atau amal perbuatan baik yang dikerjakan manusia
tidak hilang dari alam ini, akan tetapi berubah bentuk [1].
Lihat umpamanya apa yang dinyatakan oleh John F.
Kennedy ( 1961 ) : “ Apabila suatu masyarakat-bebas tidak dapat membantu banyak
orang yang miskin, masyarakat tersebut akan gagal menyelamatkan sedikit orang
kaya “ [2]