Perjalanan bersama Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah Menyambut Pecinta Kesucian jiwa mengarungi Lautan Tanpa Tepi Mencari Barokah dan Menabur Barokah untuk Sesama.

Kamis, 19 Desember 2013


"Yang terpenting bukannya tercapainya apa yang engkau cari, tetapi yang penting adalah engkau dilimpahi rizki adab yang baik"
Dalam ajaran thariqat Sufi, adalah yang terpenting bukannya tercapainya apa yang engkau cari, tetapi yang penting adalah engkau dilimpahi rizki adab
yang baik terwujudnya apa yang diinginkan (sukses), tetapi lebih penting dari itu semua kita dikaruniai adab yang bagus. Baik adab dengan Allah, adab dengan Rasulullah saw, adab dengan para Syeikh, para Ulama, adab dengan sahabat, keluarga, anak dan isteri, dan adan dengan sesama makhluk Allah Ta'ala.

Apa yang ada di sisi Allah swt, tidak bisa diraih dengan berbagai upaya sebab akibat, namun kita harus mewujudkan adab yang baik di hadapanNya, karena dengan adab itulah ubudiyah akan terwujud. Allah swt, berfirman: "Agar Allah menguji mereka, manakah diantara mereka yang terbaik amalnya." (Al-Kahfi: 7), Allah tidak menyebutkan bahwa yang terbaik itu adalah yang terbanyak suksesnya, juga bukan yang terbaik adalah raihan besarnya.

Sabtu, 07 Desember 2013

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary

”Bila anda ingin dilimpahi anugerah-anugerah, maka benarkanlah kefakiranmu dan rasa butuhmu di hadapanNya. ”Sesungguhnya sedekah-sedekah  itu hanya bagi orang-orang yang fakir.” (At-Taubah 60)
 APA yang dimaksud dengan meluruskan dan membenarkan kefakiran dan rasa butuh itu? Maknanya adalah menguatkan keduanya dalam dirimu, hingga sampai pada tingkat rasa yang kuat dalam seluruh waktu dan keadaan. Jika belum bisa, anda harus meyakini bahwa dua sifat tersebut akajn selalu ada dalam eksistensi anda, karena secara esensial sifat fakir dan butuh itu selalu ada padamu.
Menurut Syeikh Zarruq hal ini harus diwujudkan dengan:
Megukur bahwa diri anda sesungguhnya tiada.
Mewujudkan hal itu secara rinci dalam kondisi anda.
Bahwa dalam gerak atau diam, tetap saja ketiadaan anda menjadi bukti.
Selebihnya siapa yang benar kefakirannya maka ia berhak mendepatkan sedekah dari Allah Azza wa-Jalla berupa anugerah-anugerahNya.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kiai Haji Nahrowi Dalhar
Kiai Haji Nahrowi Dalhar atau Mbah Dalhar dikenal sebagai ulama yang mumpuni. Belum lama ini sosok Kiai Ahmad Abdul Haq meninggal dunia. Kiai kharismatik ini adalah putra dari kiai Dalhar yang juga dikenal sebagai salah satu wali
yang masyhur di tanah Jawa. Mbah Dalhar begitu panggilan akrabnya adalah mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara’ dan menjadi teladan masyarakat.
Kiai Haji Dalhar , Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar , begitu panggilan akrabnya adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah. Salah satu mursyid tarekat Syadziliyah ini dikenal juga menelorkan banyak ulama yang mumpuni.

Sabtu, 12 Oktober 2013


.(Atas) Drs .Ustadz Sholeh Maskub sedang menyampiakan Hidmat Ilmiah Di Majlis Dzikir Al Mubarok pada acara Manakib syaikh Abdul Qodir Al Jailani Q.S.

(Bawah) K.H Ghozali Muslih  sesepuh asal Sukabumi sedang memimpin Tawasul pada acara Manakib di Majlis Dzikir Al Mubarok
Syekh Abdul Qodir Jailani
10 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya
“Hai orang yang mendustai agama! Anda bermain-main dan merusak? Tidak! Tidak ada kemuliaan bagi dirimu hai para perusak, anda telah membiarkan nafsumu untuk bicara pada manusia tanpa keahlian dalam dirimu”

DUA langkah, anda telah sampai (wushul). Satu langkah meninggalkan dunia dan satu langkah meninggal kan akhirat. Satu langkah meninggalkan nafsumu dan satu langkah meninggalkan makhluk. Tinggalkan nuansa lahiriyah, anda akan sampai di wilayah bathiniyah. Permulaan, kemudian akhir. Kokohkan dirimu dan sempurnakan di hadapan Allah Azza wa-Jalla. Darimulah permulaan, dari Allahlah akhir tujuan. Raihlah kepahitan dan kepayahan, duduklah pada pintu amal hingga apa yang anda cari sangat dekat dengan yang diamalkan.
Jangan hanya duduk-duduk di atas tempat tidurmu, dengan selimutmu, dan dibalik pintumu yang tertutup, lalu anda mencari amal dan yang anda amalkan? Perhatikan hatimu dengan dzikir, dan mengingatNya di hari ketika dibangkitkan. Tafakkurlah untuk merenungi pelajaran di balik alam kubur. Renungkanlah bagaimana Allah azza wa-Jalla menggelar semua makhlukNya dan membangkitkan mereka di hadapanNya.

Kamis, 19 September 2013

Mengenal  Guru Thariqah Naqsyabandi
Oleh Kyai Drs.Mufid Rowi

Awal mula Thareqat Naqsyabandiah adalah ilmu rahasia Allah yang amat suci yang kemudian Allah menyuruh malaikat Jibril untuk memberikan ilmu rahasia yang sangat halus dan suci itu kepada satu-satunya hambanya yang sangat dikasihi dan sangat disucikan ruhaninya, hamba yang menjadi pilihannya, yang menjadi junjungan para nabi, rasul, para khalifah Allah Ta’ala, para waliyullah dan manusia seluruhnya, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Ilmu rahasia ini selanjutnya oleh ulama sufi disebut dengan ilmu tasawuf atau ilmu thareqat. Dan nama-namanya mengikuti guru-guru yang mengembangkannya dari zaman Rasulullah sampai zaman sekarang ini. Tetapi agaknya dari zaman Baha’udin sampai saat ini, thareqat ini tidak banyak mengalami perubahan nama, yaitu Naqsyabandi. Yang ada setelah Baha’uddin hanya nama tambahan, seperti al Mujaddidi, al Kholidi, al Madhari, al Haqqani, dan al Amini. Bahkan ada yang menamai Thareqat Jabal Abu Qubais, sebagai tanda silsilahnya masih bersambung terus sampai Rasulullah.
Thareqat Jabal Hindi, untuk nama Thareqat Naqsyabandi yang terputus silsilahnya, atau thareqat yang mursyidnya mengangkat sendiri, bukan diangkat oleh guru

Rabu, 04 September 2013

Muhammad Amin al-Kurdi adalah seorang sufi besar yang hidup pada pertengahan abad ke tiga belas hijriah. Ia lahir di kota Irbil dekat kota Mosul. Irbil adalah salah satu kota di Irak.
MUHAMMAD AMIN DAN BIMBINGAN TASAWUF
MUHAMMAD Amin kecil tumbuh di bawah asuhan ayahnya sendiri yang bernama Syaikh al-'arif billah Fathullah. Fathullah adalah seorang ulama tasawwuf yang berpegang pada Thariqah Qadiriyyah. Bahkan beliau adalah seorang mursyid dari Thariqah yang dinisbat-kan kepada Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani itu. Dari ayahnya itulah Muhammad Amin belajar Al-Quran dan ilmu-ilmu lainnya. Setelah menimba ilmu dari ayahnya, ia lantas berguru pada seorang Syaikh dari Thariqah Naqsabandiyyah yang bernama Syaikh al-'arif billah Umar.
Dalam bimbingan Syaikh Umar, Muhammad Amin selama bertahun-tahun sangat menjaga adab, sopan-santun dan tata krama dalam berkhidmah mencari ilmu. Selain itu ia juga senantiasa ber-mujahadah untuk membersihkan dan menjaga hati dari segala penyakit serta menghiasinya dengan akhlak yang mulia sehingga ia mendapat anugerah dari Allah yang tiada kira. Karena syarat dalam menuntut ilmu tasawwuf akan terpenuhi, jika ada mursyid yang ma'rifat dan kesiapan diri, dalam arti selalu ber-mujahadah dan patuh terhadap perintah mursyid. Amin muda juga dipercaya oleh gurunya sebagai mursyid Thariqah al-Naqshabandiyah. Namun kemudian ia minta izin untuk berkhalwat dan ziarah ke makam para ulama yang salih.

Senin, 26 Agustus 2013

Silaturahmi kami ke Pangersa  H.AA.di PonPes Suryalaya.

Kamis, 22 Agustus 2013

AJARAN KETIGAPULUH EMPAT
Sungguh mengherankan, jika kamu membuat Tuhanmu murka, menyalahkan-Nya atau mengatakan bahwa Dia tidak adil, merendahkan pemberian atau menyingkirkan marabahaya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa setiap kejadian atau peristiwa itu telah ditetapkan masanya dan setiap marabahaya itu telah ditetapkan temponya yang tidak boleh ditangguhkan atau dipercepat: Masa bahaya tidak dapat ditukar dengan masa aman dan masa aman pun tidak dapat ditukar dengan masa huru-hara. Oleh karena itu, hendaklah kamu bersopan-santun, diam dan jangan banyak bicara, bersabar, berserah diri sepenuhnya dengan tulus ikhlas kepada-Nya, menyesuaikan kehendakmu dengan kehendak-Nya dan bertobat kepada Allah karena kesalahan yang telah kamu perbuat.
Manusia dan mahlukalah yang tunduk takluk kepada Allah, dan bukannya Allah yang tunduk takluk kepada manusia dan mahluk. Kembalilah kepada manusia untuk meminta kepadanya, dia akan memberikan permintaannya, tetapi tidak musti Allah akan memberi permintaan hamba-hamba-Nya.

Selasa, 30 Juli 2013

Bottom of Form

KINI
Melihat perkembangan Islam di Asia Tenggara; Indonesia, Malaysia dan lainnya sepuluh tahun belakangan, salah satu pertanda paling mencolok adalah perhatian pada tasawuf di samping segi sosial-politik Islam yang seringkali kontroversial. Kalau kita memperhatikan laporan media-massa, kita akan mendapatkan betapa sering muncul laporan tentang perkembangan tasawuf itu, tampaknya ada kecenderungan baru cara keberagaman masyarakat yang beralih ke cara Sufistik.

Demikian yang sedang merebak adalah sufi perkotaan. Fenomena baru itu terjadi karena makin banyak santri-santri kota yang kian gemar mempelajari agama Islam. Secara historis, aktivitas tersebut merupakan pemodernan dari gerakan tasawuf sebelumnya. Dengan kata lain, orang ingin mempelajari tasawuf secara sungguh-sungguh dan tak lagi menganggap sesuatu yang kerap dipandang sebagai kekunoan, itu sebagai kajian di luar Islam.
           

Selasa, 16 Juli 2013

AJARAN KETIGAPULUH TIGA
Ada empat macam manusia.
 Pertama, mereka yang tidak mempunyai lidah dan hati. Mereka ini adalah rang-orang bertarap bebas, berotak tumpul dan berjiwa kerdil, yang tidak mau mengingat Allah dan tidak memiliki kebaikan. Mereka ini bagaikan molekul yang ringan kecuali bila mereka itu dikaruniai kasih sayang-Nya, hati mereka dibimbing supaya beriman dan anggota-anggota tubuh mereka digerakkan supaya patuh kepada Allah. Berhati-hatilah, agar jangan sampai kamu termasuk ke dalam golongan mereka. Janganlah kamu melayani mereka dan jangan pula kamu bergaul dengan mereka. Merekalah orang-orang yang dimurkai oleh Allah dan penghuni neraka. Kita memohon kepada Allah supaya melindungi kita dari pengaruh mereka. Sebaliknya, hendaklah kamu berupaya menjadikan diri kamu sebagai orang yang dilengkapi dengan ilmu ke-Tuhan-an, guru yang mengajarkan kebaikan, pembimbing manusia dalam agama Allah dan pemimpin serta pengajak manusia kepada jalan Allah. Berhati-hatilah jika kamu hendak mempengaruhi mereka supaya mereka patuh kepada Allah dan memberikan peringatan kepada mereka tentang apa-apa yang memusuhi Allah.

Selasa, 09 Juli 2013

PENGERTIAN TASAWWUF DAN ILMU HIKMAH
Batist Rangrang Lalana


1. PENGERTIAN ILMU HIKMAH

Ilmu hikmah adalah sebuah ilmu kebatinan dengan metode zikir dan doa, adakalanya juga dengan mantra berbahasa Arab atau campuran tetapi tidak bertentangan dengan akidah dan syari'at Islam, ditujukan untuk urusan duniawi seperti kekebalan, pangkat, karir, perjodohan, pengasihan dan lain-lain

2. PENGERTIAN TASAWUF

Yaitu bersungguh-sungguh (dalam berbuat baik) dan meninggalkan sifat-sifat tercela.
(Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 7).

Aslinya Tasawuf (yiatu jalan tasawuf) adalah tekun beribadah, berhubungan langsung kepada ALLAH, menjauhi diri dari kemewahan dan hiasan duniawi, Zuhud (tidak suka) pada kelezatan, harta dan pangkat yang diburu banyak orang, dan menyendiri dari makhluk di dalam kholwat untuk beribadah.
(Lihat kitab Zhuhrul Islam IV-Halaman 151)

Jumat, 21 Juni 2013

DALAM sejarah perkembangannya, Sufi dan Tasawuf beriringan. Beberapa sumber dari kitab-kitab yang berkait dengan sejarah Tasawuf memunculkan berbagai definisi.Definisi ini pun juga berkait dengan para tokoh Sufi
setiap zaman, disamping pertumbuhan akademi Islam ketika itu. Namun Reinold Nicholson, salah satu guru para orientalis, membuat telaah yang terlalu empirik dan sosiologik mengenai Tasawuf atau Sufi ini, sehingga definisinya menjadi sangat historik, dan terjebak oleh paradigma akademik-filosufis.Pandangan Nicolson tentu diikuti oleh para orientalis berikutnya yang mencoba menyibak khazanah esoterisme dalam dunia Islam, seperti J Arbery, atau pun Louis Massignon. Meskipun sejumlah penelitian mereka harus diakui cukup berharga untuk menyibak sisi lain yang selama ini terpendam.
 Bahwa dalam sejarah perkembangannya menurut Nicholson, tasawuf adalah sebagai bentuk ekstrimitas dari aktivitas keagamaan di masa dinasti Umawy, sehingga para aktivisnya melakukan 'Uzlah dan semata hanya demi Allah saja hidupnya. Bahkan lebih radikal lagi Tasawuf muncul akibat dari sinkretisme Kristen, Hindu, Buddha dan Neo-Platonisme serta hellenisme.

Sabtu, 25 Mei 2013

KH. BADRUZZAMAN
KH. Badruzzaman lahir tahun 1900 di Pesantren Al-Falah Biru Garut, putra kelima dari sembilan bersaudara dari KH. Faqih bin KH. Adza’i. Beliau mengaji kepada ayahnya, dan pamannya dari pihak Ibu di Pesantren Pangkalan Tarogong yakni KH. R. Qurtubi dan selanjutnya pindah ke pondok yang di asuh oleh kakaknya KH. Bunyamin ( Syekh Iming ) di Ciparay Bandung. Kemudian ia mendalami ilmu di Pondok Pesantren Cilenga Tasikmalaya, selanjutnya di Pondok Pesantren Balerante Cirebon.
Pada tahun 1920 M Badruzzaman bersama kakaknya Bunyamin berangkat ke Tanah Suci untuk mendalami ilmu agama, bermukim selama 3 tahun. Tahun 1926 M beliau ke Makkah lagi untuk kedua kalinya bermukim selama 7 tahun. Di antara guru-gurunya di Makkah adalah : Syekh Alawi al-Maliki ( Mufti Makkah dari madzhab Maliki ) dan Syekh Sayyid Yamani ( Mufti Makkah dari madzhab Syafi’I ). Di Makkah, beliau mempunyai teman diskusi yaitu, KH. Kholil dari Bangkalan Madura. Sedangkan di Madinah beliau ber guru pada Syekh Umar Hamdan ( seorang ulama ahli hadits dari mazhab Maliki ).

Jumat, 03 Mei 2013

Mansur Al-Hallaj
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Husain ibn Mansur al-Hallaj atau biasa disebut dengan Al-Hallaj adalah salah seorang ulama sufi yang dilahirkan di kota Thur yang bercorak Arab di kawasan Baidhah, Iran Tenggara, pada tanggal 26 Maret 866M. Ia merupakan seorang keturuna Persia. Kakeknya adalah seorang penganut Zoroaster dan ayahnya memeluk islam. Al-Hallaj merupakan syekh sufi abad ke-9 dan ke-10 yang paling terkenal. Ia terkenal karena berkata: "Akulah Kebenaran", ucapan yang membuatnya dieksekusi secara brutal.
Bagi sebagian ulama islam, kematian ini dijustifikasi dengan alasan bid'ah, sebab Islam tidak menerima pandangan bahwa seorang manusia bisa bersatu dengan Allah dan karena Kebenaran (Al-Haqq) adalah salah satu nama Allah, maka ini berarti bahwa al-Hallaj menyatakan ketuhanannya sendiri. Kaum sufi sejaman dengan al-Hallaj juga terkejut oleh pernyataannya, karena mereka yakin bahwa seorang sufi semestinya tidak boleh mengungkapkan segenap pengalaman batiniahnya kepada orang lain. Mereka berpandangan bahwa al-Hallaj tidak mampu menyembunyikan berbagai misteri atau rahasia Ilahi, dan eksekusi atas dirinya adalah akibat dari kemurkaan Allah lantaran ia telah mengungkapkan segenap kerahasiaan tersebut

Minggu, 14 April 2013

AJARAN KETIGA PULUH DUA

Mungkin kamu berkata, “Siapa saja yang aku kasihi, maka kasihku padanya itu tidak akan kekal. Kami selalu saja berpisah, baik karena berjauhan, mati, bermusuhan atau kehilangan harta.” Oleh karena itu, kamu diberi tahu, dan sadarkah kamu, wahai orang-orang yang percaya kepada Allah bahwa kamu diberi karunia, dipelihara dan dijaga dengan sebaik-baiknya ? Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah itu cemburu ? Dia menciptakan kamu hanya untuk Dia saja. Mengapa kamu menghendaki yang lain selain Dia ? Tidakkah kamu mendengar firman-Nya ini, “Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang Mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.

Kamis, 07 Maret 2013

AJARAN KETIGAPULUH SATU

Jika terdapat di dalam hatimu suatu perasaan benci atau sayang kepada seseorang, maka telitilah perbuatannya itu berdasarkan Al Qur’an dan hadits. Jika benci kamu itu sesuai dengan Al Qur’an dan hadits, maka bergembiralah kamu, karena kamu bertindak sesuai dengan Allah dan Rasul-Nya. Tetapi, jika benci kamu itu tidak sesuai dengan Al Qur’an dan hadits, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu telah mengikuti hawa nafsu kamu. Jika kamu membenci orang itu karena terpengaruh oleh hawa nafsu kamu, maka berarti kamu tidak berlaku adil dan kamu telah menentang Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, kembalilah kamu kepada Allah, bertobatlah karena kebencian kamu itu dan bermohonlah kepada-Nya supaya kamu mengasihi orang itu dan orang-orang lain, yang terdiri atas orang-orang yang beriman, wali-wali-Nya, orang-orang pilihan-Nya dan orang-orang saleh dari hamba-hamba-Nya serta hendaklah kamu menyesuaikan dirimu dengan Allah di dalam mengasihi orang itu.

Minggu, 03 Maret 2013

by SufiMuda
Apa yang anda lakukan kalau suatu saat uang anda dibawa kabur orang atau anda ditipu orang sehingga anda rugi dan lebih sial lagi kita tidak mengetahui siapa yang mencuri uang kita.  Mungkin salah satu dari kita pernah mengalami hal seperti itu, mengalami kesialan hal yang diluar dugaan kita. Kesal, marah kemudian timbul benci bahkan dendam kepada orang yang membuat kita rugi, kalau perlu kita sumpahi dia agar celaka sehingga tidak bisa menggunakan uang yang dia ambil adalah sikap yang umum dari orang yang mengalami perlakuan tidak menyenangkan.
Itulah yang membedakan orang awam dengan orang khusus dalam hal ini wali Allah atau orang-orang yang telah dekat dengan Allah, mereka tidak pernah mendoakan orang dengan doa buruk bahkan untuk musuh sekalipun karena mereka tahu segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah. Bahkan ketika harta mereka diambil, rasa syukur mereka kepada Allah menjadi bertambah.

Rabu, 27 Februari 2013

SYEIKH MUHAMMAD NAFIS AL-BANJARI
 Muhammad Nafis bin Idris bin Husein, demikianlah nama lengkapnya, ia lahir sekitar tahun 1148 H.11735 M., di kota Martapura, sekarang ibukota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dari keluarga bangsawan atau kesultanan Banjar yang garis silsilah dan keturunannya bersambung hingga Sultan Suriansyah (1527-1545 M.) Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam, yang dahulu bergelar Pangeran Samudera.
Silsilah lengkapnya adalah: Muhammad Nafis bin Idris bin Husein bin Ratu Kasuma Yoeda bin Pangeran Kesuma Negara bin Pangeran Dipati bin Sultan Tahlillah bin Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta’in Billah bin Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.
Muhammad Nafis hidup pada periode yang sama dengan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Dan diperkirakan wafat sekitar tahun 1812 M. dan dimakamkan di Mahar Kuning, Desa Binturu, sekarang menjadi bagian desa dari Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong. Dan sekarang makam tersebut menjadi salah satu objek wisata relijius di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Selasa, 12 Februari 2013

AJARAN KETIGAPULUH

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa yang harus aku lakukan dan cara apa yang harus aku pergunakan untuk mencapai tujuanku ?” Untuk ini, kamu diperintahkan untuk menetap di tempatmu dan jangan melanggar batasmu sampai diberi jalan oleh Allah yang memerintahkan kepadamu untuk menetap di tempat manapun kamu berada.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap-siap di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS 3:200)
Wahai orang-orang yang beriman, Allah menyuruhmu supaya bersabar, berlomba-lomba dalam kesabaran, berpegang teguh kepada kesabaran itu dan senantiasa berhati-hati. Semua ini dijadikan sebagai bagian dari diri kamu. Selanjutnya, kamu diperintahkan supaya ta’at kepada Allah, jika kamu kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, janganlah kamu menghilangkan kesabaranmu. Ketahuilah bahwa kebaikan dan keselamatan itu terletak pada kesabaran. Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Perumpamaan sabar dengan iman itu bagaikan kepala dengan badannya.”

Selasa, 15 Januari 2013

SILSILAH THAREQAT ASY-SYATTARIYAH SYAHID
Baginda Nabi Muhammad Saw
Al-Imam Ali bin Abi Thalib
Sayyidatina Fatimah Zahro binti Muhammad
Al-Imam Hasan bin Abi Thalib
Al-Imam Husein bin Abi Thalib
Sayyid Zaenal Abidin
Sayyid Muhammad Al-Baqir
Sayyid Ja'far Shodiq

Rabu, 02 Januari 2013

Abuya Dimyati, Keramat dari Barat

Ulama dan guru tarekat yang ‘alim dan wara’ di Banten. Nama lengkapnya adalah KH. Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin al-Banteni yang biasa dipanggil dengan Abuya Dimyati, atau oleh kalangan santri Jawa akrab dipanggil “Mbah Dim”.

Lahir sekitar tahun 1925 dari pasangan H. Amin dan Hj. Ruqayah. Sejak kecil Abuya Dimyati sudah menampakan kecerdasan dan keshalihannya. Ia belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya, menjelajah tanah Jawa hingga ke pulau Lombok demi memenuhi pundi-pundi keilmuannya.

Kepopuleran Mbah Dim setara dengan Abuya Busthomi (Cisantri) dan kiai Munfasir (Cihomas). Mbah Dim adalah tokoh yang senantiasa menjadi pusat perhatian, yang justru ketika dia lebih ingin “menyedikitkan” bergaul dengan makhluk demi mengisi sebagian besar waktunya dengan ngaji dan ber-tawajjuh ke hadratillah.