Perjalanan bersama Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah Menyambut Pecinta Kesucian jiwa mengarungi Lautan Tanpa Tepi Mencari Barokah dan Menabur Barokah untuk Sesama.

Kamis, 31 Desember 2015

Dr. Hj. Sri Mulyati, MA

Para ahli berpendapat bahwa islamisasi Indonesia sampai sekarang masih berlanjut.
Ini harus diartikan bahwa Islam yang datang ke Indonesia harus melewati jalan, rentang waktu, serta corak pemikiran yang panjang, dimulai dari Islam datang di pelabuhan-pelabuhan, diperkenalkan, disebarkan, dikembangkan, dimantapkan dan diperbarui.

Islam yang datang ke Indonesia melalui transportasi laut harus menyusuri pantai Laut Merah, negeri Yaman, Hadramaut, Gujarat, Pulau Seylon, mungkin Teluk Benggala, selanjutnya sampai Patani-Thailand Selatan, baru sampai ke Perlak. Dari Perlak menyusuri Banten, Gresik terus ke timur melalui Mataram (Lombok) ke Maluku, tempat-tempat itu masing-masing mempunyai peranan dalam perkembangan Islam. Dalam perkembangannya kemudian, jaringan hubungan seperti itu terus berlanjut timbal balik dari abad ke abad, generasi ke generasi, mula-mula berupa jaringan perdagangan, berlanjut kepada jaringan ulama sebagaimana disebutkan oleh Azyumardi Azra, selanjutnya kepada jaringan tasawuf tarekat sehingga perubahan apa pun yang terjadi di pusat Islam Timur Tengah akan sangat mempengaruhi keadaan Islam di Indonesia.
Ajaran Islam dibawa oleh Nabi Muhammad yang pada masa awal dilaksanakan secara murni. Ketika Rasulullah wafat, cara beramal dan beribadah para sahabat dan tabi’in masih tetap memelihara dan membina ajaran Rasul, disebut amalan salaf al-shalih.

Rabu, 30 Desember 2015


Mau Sampai Kapan Kita Jauh dari Allah?
dakwatuna.com - Tuhanmu berfirman, “Wahai anak Adam! Sempatkanlah beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan rasa cukup dan Aku akan memenuhi tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam! Janganlah menjauh dari-Ku. Jika demikian, Aku akan memenuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku akan memenuhi tangan-Mu dengan kesibukan.” (HR. Hakim, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib)
Masih banyak di sekitar kita menemui orang-orang yang jauh dari Allah, hidup mereka dipenuhi dengan hal-hal tidak bermanfaat bahkan membuat hati semakin keras dan tidak bercahaya. Seperti yang ditemui di jalan raya menuju kampus.. Saya melihat segerombolan Bapak-Bapak yang berusia 40-60 Tahun dengan asyik menikmati domino, asyik menyabung ayam. Seharusnya usia menedekati detik-detik kehidupan dihabiskan dengan kebaikan. Tidak hanya itu, pernah pula menemui para wanita-wanita yang begitu seksi menjual kecantikan dengan berbagai dalil terkadang kecantikan dipergunakan sebagai modal untuk mengait mata laki-laki bermata keranjang atau atas nama kebebasan…#miris dan jauhkan kami dari hal-hal yang tidak Engkau cintai Rabbi.
Mungkin pertemuan dengan para Bapak-bapak dan cewek-cewek cantik adalah cara Allah mengiring kait untuk berpikir, berkontemplasi serta mengambil hikmah. Senada dengan ungkapan Ibnu Qayyim bahwa berbahagialah manusia yang dianugerahi Agama, pikiran dan akhlak yang selalu bertautan dengan Rabbi.

Senin, 28 Desember 2015



















Melayani Pembayaran ONLINE,Kavling Serpong Rt02/04,serpong Tangsel,Tlp :021 7587 1266
Hp:081 311 069 239,Pin 7DE19DA5

Senin, 23 Februari 2015



Terkuaknya Kewalian Wali Samud Semarang Oleh Mbah Hamid Pasuruan
Pada suatu waktu, ada tamu dari Kendal sowan kepada Mbah Hamid, singkat cerita, Mbah Hamid menitipkan salam untuk Wali Samud yang kesehariannya berada di Pasar, menitipkan salam untuk seorang yang dianggap gila oleh masyarakat Kendal dan Semarang.
Wali Samud kesehariannya berada di sekitar pasar dengan pakaian dan tingkah laku persis seperti orang gila, namun tidak pernah mengganggu orang-orang di sekitarnya. Terkadang beliau membantu bongkar muat barang-barang di Pasar dan tidak mau di kasih upah.
Tamu tersebut bingung kenapa Mbah Hamid sampai menitip salam untuk Samud yang dianggap gila oleh dirinya dan orang-orang di daerahnya.
Tamu tersebut bertanya, “Bukankah Samud tersebut adalah orang gila Kyai..?”kemudian Mbah Hamid menjawab, “Beliau adalah Wali Besar yang menjaga Kendal dan Semarang, Rahmat Allah turun, Bencana di tangkis, itu berkat beliau, sampaikan salamku!”