Perjalanan bersama Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah Menyambut Pecinta Kesucian jiwa mengarungi Lautan Tanpa Tepi Mencari Barokah dan Menabur Barokah untuk Sesama.

Sabtu, 24 Mei 2014


Syaikh Abdul Malik Amir Maghribi Padepokan Blacanan
Pada penyerbuan Fatahillah ke sunda kelapa 1522-1527 Masehi, saat itu pulalah terjadi perpindahan secara besar-besaran, ribuan pasukan Demak Bintoro pergi menuju Sunda kelapa (sekarang Jakarta), Syaikh Abdul Malik Amir Maghribi dan putranya yang bernama Husain menyertai Fatahillah berjihad ke Sunda Kelapa, dari jihad fi sabilillah Syaikh Abdul Malik Amir Maghribi kemudian berdakwah keliling tanah Jawa kemudian membangun Padepokan Blacanan di daerah Pekalongan seperti ayahnya yang juga seorang penasehat di Padepokan Trengguli Wonosalam Demak. Beliau bersama Syaikh Hasan Thohir merupakan salah seorang ulama yang hidup pada masa Kerajaan Demak. Dia memiliki garis keturunan dengan Sunan Malik Ibrohim Maghribi Gresik. Beliau bermukim di Demak, lokasi tepatnya sekarang adalah di Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Semenjak hidupnya dia bersama kyai dan tokoh agama Islam lainnya bermukim di tempat yang digunakan untuk mendidik para calon kyai yang akan diterjunkan di sejumlah daerah. Terdapat sembilan guru ahli agama yang mengusai berbagai ilmu, seperti ahli Nahwu, ahli Ilmu Kanuragan, Pengobatan, Fiqih, Tauhid, Tashawwuf, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Mereka yang berada di Padepokan Trengguli tersebut antara lain: Syekh Maulana Abdurrahman bin Syaikh Ibrohim Husain Maghribi bin Syekh Abdullah (penasehat), Syaikh Hasan Thohir (pengasuh padepokan), anggota pengasuh: Syaikh Ali Ahmad, Nyai Sayidah Siti Arifah istri Syaikh Hasan Tohir,